Mempersiapkan proses pembelajaran pekan efektif Sekolah Akhlaq SMP Muhammadiyah 9 Surabaya melakukan kegiatan asesmen diagnostik kepada peserta didik barunya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dari pada implementasi kurikulum merdeka. Tujuan lain dari kegiatan ini sebagai langkah awal guru mengetahui karakteristik peserta didik secara kognitif maupun non kognitif.
Untuk ranah kognitif sekolah akhlaq bekerja sama dengan lembaga tes psikologi citra mandiri dimana aspek yang diukur meliputi potensi intelegensi serta gaya belajar. Kemudian untuk ranah non kognitif aspek yang akan diukur mulai dari kepribadian, kebiasaan, minat dan sosial emosionalnya. Tak lupa tes baca alqur’an pun juga dilakukan untuk mengklasifikasikan kemampuan mengajinya guna kepentingan kelas BTQ.
Selain melibatkan tim psikologi dari lembaga yang selama ini bekerja sama dengan sekolah, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (20-22/7/23) itu juga melibatkan empat ustad/ah diantaranya Ustazah Mualifah sebagai munaqis baca alquran dan Ustazah Risa, Ustazah Devie, Ustad Afif selaku interviewer.
Dalam pelaksanaannya metode testing digunakan untuk mengukur intelegensi dimana peserta didik menjawab beberapa pertanyaan maupun pernyataan yang ada pada instrumen. Dan untuk aspek non kognitifnya digali melalui strategi wawancara dengan instrumen yang telah disusun sesuai kebutuhan. Peserta didik secara bergantian memasuki ruangan dengan didampingi orang tua.
Kesan menarik disampaikan oleh salah satu wali peserta didik yang mendampingi putra/i nya dalam proses wawancara, pasalnya ada hal yang kadang orang tua belum mengetahui kebiasaan anaknya dan baru terungkap pada saat itu.
“Saya senang sekolah ini ada wawancara seperti ini diawal dan tadi ada beberapa kebiasaan yang saya baru tau dari ananda karena saya dan ayahnya memang sama-sama bekerja. Insyaallah setelah ini saya berkomitmen untuk memantau perkembangan anak saya juga terus komunikasi dengan pihak sekolah sesuai kesepakatan dengan ustazah Risa tadi”, jelas Ibunda dari salah satu peserta didik baru yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Menurut Kaur Kurikulum Sekolah Akhlaq, Ustazah Rita Purnamasari bahwa hasil dari kegiatan ini nantinya akan digunakan sebagai bekal awal ustad/ah sebelum mulai proses pembelajaran. Mengenali karakter kepribadian, kebiasaan, minat serta latar belakang keluarga menjadi hal yang sangat penting mengingat setiap individu memiliki keunikan masing-masing.
“Memang bukan patokan saklek ya karena misalnya saja untuk kemampuan intelegensi, hasil pasti dipengaruhi bagaimana proses mengerjakannya. Minimal kegiatan asesmen diagnostic ini modal awal mengenali peserta didik luar dalam sehingga treatment yang diberikan pun nanti juga sesuai. Harapan dapat memfasilitasi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal pun dapat terwujud”, jelas ustazah yang saat ini sedang menempuh pendidikan guru penggerak itu. (Risalatin N.)