Foto Razin bersama Ustazah Yuni pada menerima awarding Maskumambang Fest Olympiad

Kelas komunitas yang menjadi salah satu program unggulan di Sekolah Akhlaq SMP Muhammadiyah 9 Surabaya terus menunjukkan progressnya. Kelas komunitas tahfidz, bahasa dan islami secara konsisten menggembleng anggotanya untuk bisa memberikan yang terbaik. Hal tersebut dibuktikan oleh peserta didiknya yang memanen piala kemenangan tingkat Provinsi Jawa Timur. Lima piala juara dari empat event yang berbeda juga kategori lomba berbeda berhasil dipersembahkan untuk sekolah.

Razin Afan Pratama anggota komunitas bahasa inggris menyumbangkan piala kemenangan untuk sekolah akhlaq. Kemahirannya dalam bidang bahasa inggris, ditunjang ketekunan dalam mempelajari materi yang disediakan oleh Ustazah Yuni selaku pembina menjadikannya Juara I Olimpiade Bahasa Inggris pada Event Maskumambang Fest Olympiad Tingkat Jawa Timur. Hasil yang diperoleh tersebut sebanding dengan usaha yang dilakukan mulai dari babak penyisihan, semi final hingga berhasil masuk babak final. Mengingat persaingan yang ketat juga proses pada babak final yang tidak mudah dimana peserta harus presentasi tanpa melihat teks dari cerita yang telah dibuat secara on the spot.

“Ada kesulitan ketika babak final karena fluency berbicara saya terganggu karena nervous, terutama di bagian akhir cerita. Namun saya sangat bersyukur diberi Allah kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan tantangan lomba dengan baik”, jelas Razin.

Foto Ulil pada awarding MTC Khadijah dan Maskumambang Fest Olympiad

Prestasi lainnya dari kelas komunitas islami dibawah binaan Ustad Rifqi peserta didik dari kelas IX-A dengan bangga mempersembahkan piala juara III Event Moslem Teenagers Competition Khadijah bidang lomba cerdas cermat islam. Belum puas dengan hasil yang didapat, selang sehari setelah awarding di SMA Khadijah Surabaya ia membuktikan kemampuannya kembali dengan memboyong piala juara II pada Event Maskumambang Fest Olympiad bidang olimpiade mata pelajaran PAI tingkat Jawa Timur.

Tidak mudah bagi peserta didik anggota komunitas islami yang akrab disapa Ulil ini untuk bisa ‘panen piala’ achievement dalam waktu yang berdekatan. Dirinya mengaku butuh satu bulan untuk persiapan menghadapi dua lomba sekaligus dengan waktu yang berdekatan pula dengan ujian-ujian yang harus diselesaikan oleh peserta didik tingkat akhir jenjang SMP.

“Alhamdulillah dua juara pada event lomba tahun 2024, sangat senang pastinya karena ini menjadi awal yang baik untuk lomba tahun ini. Harus pinter manajemen waktu untuk belajar materi lomba, ketika itu juga harus fokus ke ujian praktik, persiapan SAT juga jadi kuncinya harus tetap usaha dengan maksimal, tenang dan fokus.”, ungkap Ulil ketika ditemui setelah proses pemberian hadiah.

Foto Satria (kiri) dan Gievard (kanan) pada awarding lomba Tahfidz

Tidak kalah dengan kakak kelasnya, peserta didik kelas komunitas tahfidz pada Event Tahfidz Competition FY Project yang diwakilkan kepada Satria Rayhan Al-Akbar (VII-C) berhasil membawa pulang piala juara III, begitu pun dalam Event piala walikota HI-FEST bidang tahfidzul qur’an tiga juz yang diwakili oleh Gievard Maulana Akbar (VIII-A) juga mendapatkan piala juara III. Melalui persiapan yang kurang dari sepekan mereka berdua mampu tampil secara tenang dan percaya diri. Metode drill muroja’ah dan setor hafalan dilakukan oleh Ustazah Salsa selaku pembina kelas tahfidz. Selain menguatkan hafalannya, irama lantunan juga menjadi fokus untuk dilatih.

“Prestasi pertama dari anak-anak tahfidz, semoga ini menjadi motivasi bagi mereka berdua maupun anak tahfidz lainnya untuk berfastabikhul khoirot”, jelas ustazah alumni Sekolah Akhaq yang juga jeboloan Pondok Modern Gontor.

Ditemui seusai lomba, Ustad Rifqi selaku pendamping lomba dan juga pembina komunitas islami menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan memang sudah ada target khusus untuk para peserta, yaitu lolos sebagai juara. Hal itu dilakukan sebagai bentuk motivasi agar mereka meluangkan waktu tenaga pikiran untuk terus belajar disela tugas sekolah lainnya.

“Apresiasi setinggi-tingginya saya berikan kepada anak-anak atas semangat dan perjuangannya. Meskipun lawannya tidak mudah dari pondok-pondok namun dengan tekad yang kuat kalian bisa. Terima kasih sudah berjuang”, tutur ustad pengampuh mapel PAI itu. (Risalatin N.)